Awalnya membaca merupakan hal yang begitu tidak aku sukai. Ibarat penyakit, Ia terus aku cegah dan sebisa mungkin untuk tidak membaca. Desakan orang tua, terutama Ayah yang terus membujuk agar aku senang membaca pelan-pelan membuahkan hasil. Pertama-tama aku disuguhkan komik biografi tentang tokoh-tokoh dunia. Seingatku saat itu masih di SD.
Namun, itu tidak bertahan lama. Masuk SMP, aku tidak menyukai baca sama sekali. Hingga akhirnya sang Ayah yang baru saja pulang dinas keluar kota, menghadiahi satu buah buku untukku, "AKU", karya Sjuman Djaya. Sebuah buku yang tadinya skrip skenario yang tidak jadi divisualkan. Disitu pula aku mulai menulis puisi-puisi. Tentu saja, semenjak itu aku begitu mengagumi karya-karya Chairil Anwar, walau pada beberapa karyanya (yang katanya banyak terjemahan) tidak aku mengerti maknanya. Sedangkan novel pertama yang kubaca saat itu adalah Ayat-Ayat Cinta cetakan pertama tahun 2004. Pada awalnya, novel religi karya Habiburrahman El Shirazy itu belum booming. Bahkan setelah selesai membacanya, aku sempat berkenalan dengan Kang Abik (panggilannya) meski via sms.